Rabu, 16 Januari 2013

Gara-gara nonton Iklan Film Mika

Hai semua apa kabar?
Hujan nih! belum berhenti

Tanganku makin gatal.Ingin cepat-cepat nulis pengalaman hidupku. Ini gara-gara tadi pagi aku nonton iklan film Mika yang di adaptasi dari film "Waktu Aku Sama Mika" Karya Kak Indi. di acara berita artis dari salah satu station televisi SCTV


Ibuku semakin geregetan.Ketika mendengarkan sinopsis film Mika. Ketika suara Mika berkata "Indi itu boleh olahraga karena akan mengakibatkan bahaya bagi kesehatannya. Mama sangat gereget dan teringat masa laluku pernah di marahi oleh guru olahragaku.Sejak aku masih duduk di bangku SMA.
"Seharusnya Pak Zaki wajib nonton film ini.Agar dia sadar" Kata Mama.
"Ya Ma, Kak Indi juga sama dulu tidak percaya.Guru olahraganya kalau Kak Indi mengidap Scoliosis.Jadi aku gak sendiri kan. Meskipun,aku mengidap Lordosis kan sama-sama saja kelainan tulang belakang meskipun berbeda jenis"
"Suatu saat karma pastiakan datang padanya. Kalau tidak di dunia pasti di akhirat"

Mama, langsung pergi mengantarkan Tia ke Sekolah. Sedangkan aku hanya mencari celana dalam.Ternyata semua kotor dan harus dicuci.Terpaksa aku harus memakai celana dalam yang kemarin meskipun, harus di cuci dan di keringkan sama setrika. Biar gak terlalu basah.Selain itu aku harus menutupi lubang fistula ani dengan pembalut. Cari di warung Uwa Deden tinggal satu lagi, Cari di warung Uwa Haji cuma ada yang satu sachet seharga 3500.

Mama,datang lagi dan aku berkata.
"Ma, suatu saat aku akan membuktikan.Pasti cerita akan aku tulis dijadikan sebuah novel dan semoga saja bisa dijadikan film"
"Ada apa nih?" Kata Bapak.
"Itu tadi Mama nonton iklan film Mika. Kisah seorang gadis pengidap scoliosis. Ya kan,lis"
"Ya. aku berangkat dulu ke Kampus Ma..."
"Mau sama Bapak kan perginya?"
"Ya"
"Maaf nih, Mama gak punya uang leceh tapi, Mama cuma punya buat ongkos.Nih 2000 untuk kamu tapi, Mama punya 500 lagi"
"Ya sudah Ma, gak apa-apa"

Sabtu, 12 Januari 2013

Terapi Mental untuk Pengidap Fistula Ani































Assalamualaikum wr.wb
Selamat sore,

Sekarang aku mau berbagi pengalamanku ketika menemukan sebuah buku yang di tulis oleh Bernie Sweizer berjudul “Cintailah Anda Sembuh”  terapi mental untuk Pengidap Fistula Ani.
Ingin tahu ceritanya? Dulu ketika tulang belakangku yang lordosis. Mengalami perubahan usus. Aku sering tulang belakang hingga sampai tungkai karena terlalu sering sakit tulang ekor. Hadirlah sebuah benjolan seperti bisul di daerah anus.  Kemudian pecah mengeluarkan cairan rembesan nanah dan darah namun, cairan itu tidak pernah berhenti. Solusinya jika ingin sembuh maka harus di operasi namun, operasi itu tidak hanya satu kali karena sering kambuh di daerah yang sama bahkan 70% lebih parah dari sebelumnya.
Aku lebih baik menolak untuk di operasi karena biayanya mahal di tambah tulang belakangku yang lordosis pun, juga harus di operasi. Ketika aku di vonis mengidap Fistula Ani. Aku merasa terpuruk karena penyakit ini belum diketahui obatnya dan langka.
Aku ingin sembuh. Sudah beberapa pengobatan belum juga ada hasil namun, semua itu tidak membuatku patah semangat. Untuk melakukan hidup yang terbaik.
Sejak aku mau naik kelas 3 SMA. Aku pernah di drop out karena jarang masuk sekolah. Aku jarang masuk sekolah pun, bukan karena aku malas. Aku sudah memberikan surat keterangan. Aku punya penyakit fistula ani. Pihak sekolah menganggapku bohong. Aku juga merasa tidak adil. Mengapa temanku yang jarang hadir dengan alasan 3 bulan Alpa. Pihak sekolah masih tetap mempertahannya hingga lulus.
Mama pun mengalami sakit vertigo karena memikirkanku. Aku bersalah sama Mama. Aku balas setelah aku pindah ke sekolah yang baru. Sejak saat itu, aku berusaha untuk selalu hadir di kelas tanpa satu kalipun absen.
Ketika aku berkunjung ke SMPku dulu. Aku pergi ke perpustakaan tanpa sengaja. Aku menemukan sebuah buku yang di tulis oleh Bernie Sweizer berjudul “Cintailah Anda Sembuh” aku menemukan sebuah terapi untuk pengidap kanker lubang dubur yang sudah parah. Bermula lubang hasil bisul di dekat anus menjalar hingga vagina. Terapi, itu bergambar lingkaran dan pohon. Aku coba aja! Karena jika fistula ani jika sudah parah akan menjalar ke vagina hingga menjadi kanker tulang atau kanker lubang dubur. Hasilnya mentalku stabil.
Terapi mental yang lain. Aku coba dengan menulis semua curahan hatiku dalam sebuah buku harian. Dengan menulis ada yang menghasilkan puisi,cerpen, dll. Puisiku sudah pernah di muat dalam Tabloid Gaul dan Tabloid Keren Beken. Juga beberapa karyaku sudah dibukukan dalam 29 antologi bersama dan 1 antologi solo berupa kumpulan puisi berjudul “Saksi Bisu Cinta” Rencanaku selanjutku. Aku akan menulis novel “Hanafi dan Haswa” doakan ya kawan-kawan. Semoga lancar....
Inilah yang dapat aku sampaikan. Sebelumnya aku takut mengucapkan  tentang ini namun, denganku berbagi. Semoga bermanfaat untuk semua orang.

Kamis, 03 Januari 2013

Adik Bungsu (Episode 2)

Selamat pagi, kawan-kawan!
Sebelum berangkat kuliah karena hari ini aku ada jadwal kuliah sore. Aku mau berbagi kisah kepada kalian semua. Semoga kalian semua suka.

Hmm... cerita apa yang harus aku bagi dulu? Ya sudah. Hari ini aku mau bercerita tentang adik bungsuku. 


















Coba lihat deh! Fhotoku bersama adik bungsuku. Aku mirip gak sama dia? Setiap orang bilang kalau lihat wajah adik bungsuku. Dia mirip aku sejak aku masih seumuran dengan dia. Eh aku lupa. Kasih tahu namanya. Fathiya Nurhanifa nama lengkapnya dan nama panggilannya Tia. Umurnya 6 tahun. Sekolah di SDN Sayuran II kelas I.
Tia meskipun masih anak-anak. Dia jago menulis puisi dan cerita karena sering membaca majalah atau tabloid remaja milikku. Aku sering melarangnya untuk tidak membaca majalah dan tabloidku namun, Tia suka membacanya di belakangku. Alhasil ternyata meskipun, aku melarangnya membaca majalah atau tabloid khusus remaja. Tia bisa menulis puisi dan cerita kata Mama, Dia punya warisan bakat dariku. Aku tidak percaya karena waktu aku sebesar Tia. Aku belum bisa baca dan nulis tetapi, aku baru bisa baca umur  8 tahun dan masih kelas II SD. Baru bisa nulis puisi sejak masuk SMP.
Agar Tia, semakin pintar. Aku belikan saja. Majalah Bobo khusus anak-anak. Ternyata Tia suka karena banyak cerita dan dongeng yang rame baginya. Pernah ketika aku pergi ke Indomaret dekat rumah. Tia ingin beli Majalah Bobo terbaru namun, Mama tidak memberikannya karena tidak punya uang yang cukup.
Kelebihan Tia yang lain. Kalau aku suruh dia menyimak berita. Tia langsung bisa nangkap isi berita itu. Aku coba membuatkan pertanyaan tentang berita yang tadi. Aku simak. Ada lagi nih, kelebihan Tia. Bisa membedakan mana orang ganteng dan mana orang jelek. Jauh banget ya! Denganku dulu. Tidak tahu, mana orang ganteng dan jelek.
Kalau menari, Tia bisa meskipun jarang latihan. Cepat bisa dan paham. Apalagi kalau latihan.
Sejak TK, Tia sering juara dalam perlombaan setiap hari kemerdekaan, 17 Agustus. Beda dengan kedua kakaknya. Sering kalah dalam perlombaan. Tia juga waktu masih TK. Juara 3 ketika mau perpisahan sekolah.
Sejak masuk SD. Tia semakin pintar dan punya sifat kepemimpinan. Jauh sekali dengan kedua kakaknya. Saat di bagi Raport. Tia mendapatkan peringkat 3.
Saat Bapak memberikan Melodika padanya. Bapak mengajarkan cara memainkannya. Lagu Ibu Kartini. Tia langsung bisa meskipun, hanya sedikit sedangkan kedua kakaknya. Sedikit lambat memainkannya.
Tia adalah bagian separuh tubuhku yang telah hilang. Lordosis yang aku miliki tidak pernah lagi membuat diriku merasa kehilangan tulang belakangku yang melengkung ke arah depan. Kini Tia bagiku adalah diriku yang sebelumnya punya tulang belakang yang lordosis namun, sejak ada Tia. Aku merasa diriku lahir kembali.  



Rabu, 02 Januari 2013

Kisah Sejatiku Episode 1

Bandung, 3 Januari 2013

 Hai kawan-kawan. Kenalkan aku Lilis Nurhalimah. Ini pertama kalinya. Aku geblog, Aku ingin berbagi cerita seputar kisahku kepada kalian semua.

Mungkin semua orang mengira. Jika aku duduk. Aku tidak seperti memiliki tulang belakang yang lordosis. Kelainan tulang belakang itu terjadi karena kelalaian Bapak mengasuhku. Meskipun, aku memiliki kelainan lordosis. Aku masih bisa beraktifitas seperti anak yang lain. Aku bisa kuliah meskipun, kadang merasa capek.

Aku punya cita-cita menjadi seorang guru. Kehidupanku memang begitu sempurna. Wajahku yang berparas palestina, mata belo yang indah, rambut ikal ditutupi dengan jilbab, semua itu pembelian dari Allah SWT. Memang gara-gara kelainan tulang belakang yang lordosis. Tubuh tinggiku hilang. Aku menjadi mungil tapi sudahlah. Aku terima saja karena ini adalah anugerah terindah dari Allah SWT.

Aku mempunyai mimpi. Aku ingin pergi ke rumah hijau dan makan kue yang paling enak yang belum pernah ada di dunia. Syaratnya aku harus datang ke surga tapi, aku masih ada di dunia maka lakukan semua yang terbaik di dunia ini.

Biarlah tubuh tinggiku hilang. Aku masih punya gantinya. Aku punya Hilma dan Tia. Kedua adikku yang bisa membuat kesempurnaan tubuhku kembali. Mereka memiliki tubuh yang tinggi. Semua orang bilang mereka cantik terutama Tia karena dia wajahnya sangat mirip denganku.

Kekuatanku semakin bertambah karena aku memiliki banyak cinta di dunia ini. Semangat hidupku semakin tinggi. Gapailah mimpi setinggi langit. Jangan pernah takut menggapainya. Inilah hidupku. Aku adalah spesial dan istimewa.

Tujuan hidupku jadilah orang yang baik untuk semua orang.



Buku Antologi Solo Pertamaku


TELAH TERBIT…!!!

Judul : Saksi Bisu Cinta
Penulis : Marjan Anura
Penerbit : deKa Publishing
ISBN 978-602-17198-8-6
Tebal : xv+258 hlm.; 14 x 20,7 cm
Harga : Rp. 46.000,- (belum termasuk ongkir)
Harga kontributor 100 puisi titipan : Rp. 42.000,- (belum termasuk ongkir)


Saksi Bisu Cinta
-100 puisi ungkapan hati & titipan dari kawan-

Cinta menyimpan seribu misteri. Cinta memang kadang tak dapat diungkap secara lisan. Baik itu cinta kepada Tuhan, orang tua, sahabat, kekasih dan orang-orang di sekitar kita. Cinta hanya bisa diungkap dalam sebuah goresan pena. Dirangkai dengan diksi yang indah menjadi sebuah puisi sebagai saksi bisu cinta dalam kehidupan.

Antologi puisi ini berisi 100 puisi ungkapan hati dan sebagai pelengkap isi dari buku ini. Marjan Anura menambahkan 100 puisi titipan dari beberapa penyair sebagai titipan dari kawan. Setiap penyair masing-masing mengungkapkan secara beragam dan berwarna. Ada yang berbicara tentang cinta, agama, politik, sosial dan kehidupan di sekitar kita.

Semoga antologi puisi ini turut serta mewarnai dunia kepenyairan di Indonesia dan dapat memahami arti cinta yang sebenarnya.

***

[CARA PEMESANAN]

Ketik SMS :

# Puisi SBC #
Nama penerima :
Alamat lengkap :
Kodepos :
Jumlah :
No. HP :

Kirim ke 083879804181 atau inbox DeKa Publisher atau invite pin BB 31577AE8 :)
Kami akan mengirimkan total yang harus dibayar serta pemberitahuan nomor rekening